After The Storm (2016) Review

After The Storm (2016)

Release

May 21, 2016

Negara

Jepang

Bahasa

Jepang

Director

Hirokazu Koreeda

Producer

Akihiko Yose, Kaoru Matsuzaki, Hijiri Taguchi

Pemeran

Kirin Kiki, Hiroshi Abe, Yōko Maki

Music

Hanaregumi

Cinematography

Yutaka Yamasaki

Distributor

Gaga

Trailer

Synopsis

Ryota Shinoda (Hiroshi Abe) merupakan novelist yang sebenarnya mempunyai potensi besar saat dia debut dulu namun kemudian masuk dalam kehidupan tidak terkendali. Setelah ditinggal ayahnya Ryota menghabiskan uang untuk berjudi, dia bercerai dengan Kyoko Shiraishi (Yoko Maki) serta kesulitan untuk membiayai tunjangan Shingo Shiraishi (Taiyo Yoshizawa) sang anak. Keluarga Kyota termasuk Yoshiko shinoda (Kirin Kiki) sang ibu telah move on dengan kehidupan Ryota akan tetapi suatu hari angin topan memaksa Ryota yang kini bekerja sebagai private detective untuk menetap sementara berkumpul bersama Shingo, Kyoko dan yoshiko.

Review

Di sini Koreeda berupaya untuk membawa penonton untuk mengamati berbagai hubungan yang sulit dengan berpusat kepada Ryota. Meskipun konten mengenai relationship yang berbeda namun tidak sulit untuk dapat jatuh hati terhadap Ryota serta karakter lainnya. Termasuk didalamnya masalah mereka sebab seperti film Koreeda yang lainnya mempunyai sensitifitas yang lembut dan jelas dengan membawa penonton untuk terhanyut bersama dengan cerita maupun karakter. Ryota merupakan karakter yang belum dapat mengalahkan ego yang dia miliki sehingga dia gagal meriah potensi tertinggi dalam kehidupan dirinya.

Kondisi Ryota menjadi jangkar dalam proses mengamati karakter secara bertahap. Film ini mengedepankan kebenaran yang mudah sehingga dapat dengan mudah membangun koneksi terhadap penonton lalu memberi berbagai hal yang manis sehingga membuat penggambaran masalah yang berisikan emosi yang smooth dengan menyaksikan berbagai kekecewaan yang dialami tokoh utama tumbuh perlahan bersama emosi yang halus.

Hal yang paling menarik dari film ini, drama ini memiliki elemen humor sehingga rasanya terasa lengkap. Emosi yang dihasilkan tidak sekuat dengan karya Koreeda yaitu Our Litlle Sister. Koreeda melakukan pekerjaan cukup memikat dalam menyeimbangkan antara materi, protagonis yang dipaksa untuk maju dari masa lalu yang kelam untuk dapat menciptakan penggambaran suka maupun duka yang baik, terasa melankolis namun ringan, lembut namun juga fun tanpa harus mencoba menampilkan konfrontasi yang berlebihan. Ditunjang dengan elemen lain seperti cinematography maupun para casts yang tampil oke.