Sing Street 2016 Sinopsis Dan Review

Sing Street (2016)

Rilis: 

24 Januari 2016 

Negara: 

Inggris 

Bahasa: 

Inggris 

Direktur: 

John Carney 

Produser: 

Anthony Bregman, Paul Trijbits 

Pemeran: 

Maria Doyle Kennedy, Lucy Boynton, Jack Reynor, Aidan Gillen, Ferdia Walsh-Peelo, Kelly Thornton 

Sinematografi: 

Yaron Orbach 

Distributor: 

Lionsgate, The Weinstein Company.

Trailer

Sinopsis

Di tahun 1985, remaja bernama Conor Lalor (Ferdia Walsh Peelo) berusia 14 tahun berusaha untuk mencari ketenangan akibat sebuah masalah keuangan dan hubungan yang dialami oleh orang tuanya. Conor yang tengah sedang beradaptasi dengan lingkungan sekolah, dia menemukan jalan untuk keinginannya tersebut, setelah bertemu dengan wanita bernama Raphina (Lucy Boynton). Untuk dapat meraih perhatian Raphina, Conor memutuskan membentuk band dengan maksud Raphina mau  menjadi video klip band yang dia bentuk. Keputusan yang diambil Conor sudah berada di dalam jalur yang tepat akan tetapi berbagai hal-hal yang tidak dia antisipasi terdahulu dalam menjalani proses meraih impiannya itu.

Review

Jika berbicara mengenai synopsis pemikiran di awal terhadap film Sing Street terasa biasa saja, dengan seorang pria yang menyukai wanita dikarenakan wanita yang dicintainya tidak menyukainya ], remaja pria membentuk sebuah band. Namun apa yang disajikan Sing Street rupanya memberikan sebuah sajian yang tidak hanya mengenai music namun dengan merangkai isu berupa keluarga, pernikahan, ekonomi, agama, sampai dengan pendidikan. Film Sing Street merupakan kombinasi mengenai film music dengan sedikit bumbu drama social yang mana keduanya saling melengkapi.

Kedua unsur tersebut yang membuat Sing Street lebih terasa unik, dimana John Carney sanggup mensejajarkan kedua unsur tersebut sehingga tidak memberikan kesan yang murahan. Bersama soundtrack yang diramu dengan terasa manis membawa petualangan yang dihadirkan terus tumbuh. Kemudian ditambah dengan elemen romance yang cukup manis begitu juga dengan perjuangan anak remaja dalam menemukan kehidupan dalam diri mereka.  Dua hal tadi yang dibangun oleh John Carney. Agar terlalu jatuh ke dalam klise, Carney menggambarkan secara natural terhadap para remaja yang tengah belajar dengan ambisi mereka serta berbagai isu yang lebih terasa kompleks dengan iringan lagu yang cukup menghibur.