Warcraft (2016) Review & Synopsis

Warcraft (2016)

Rilis: 

10 Juni 2016

Negara: 

Amerika Serikat 

Bahasa: 

Inggris 

Director: 

Duncan Jones

Sinematografi: 

Simon Duggan 

Producer: 

Stuart Fenegan, Alex Gartner, Charles Roven, Jon Jashni, Thomas Tull 

Distributor: 

Universal Pictures 

Pemeran: 

Daniel wu, Robert Kazinsky, ben Schnetzer, Toby Kebbell, Dominic Cooper, Ben Foster, Paula Patton, Travis Fimmel 

Music: 

Ramin Djawadi.

Trailer Warcraft

Synopsis

Suku Orc yang dipimpin Gul’dan (Daniel Wu) dan Warchief Blackhand (Clancy Brown) menginvasi Azeroth. Orc tiba di kerajaan Stormwind yang merupakan kerajaan yang hidup dengan damai namun selalu siaga di bawah perintah Sir Anduin Lothar (Travis Fimmel). Meski begitu salah satu pasukan Orc bernama Durotan (Toby Kebbell) tidak suka dengan cara yang dilakukan sukunya yang tidak manusiawi. King Llane Wrynn (Dominic Cooper) raja dari suku Stormwind memutuskan meminta bantuan kepada penyihir bernama Medivh (Ben Foster) untuk melindungi Stormwind guna menghentikan serangan dari suku Orc. Namun rupanya terdapat penghianatan yang terjadi dalam perang tersebut.

Review

Film Warcraft memiliki synopsis sederhana dengan secara struktur berhasil memberikan audiences plot yang baik. Namun sayangnya sejak awal hingga ending film sulit untuk merasakan terpesona dengan karakter maupun cerita. Cinematography terasa canggung dimana Warcraft berupaya untuk mengajak penonton menyaksikan dunia fantasi yang penuh mitologi namun dengan narasi yang nampak bingung, potensi peperangan tidak berkembang dengan maksimal. Perang antara Orc dengan manusia seharusnya muncul kesana berbahaya, namun film ini tidak sanggup meyakinkan audiences.  Sejak awal cerita Warcraft selalu setia dengan nada yang serius serta gelap namun sulit untuk menemukan lelucon skala kecil. Hasil tampilan peperangan justru biasa-biasa saja padahal secara konsisten tampil dengan serius sejak awal. Eksekusi tidak mempunyai daya pukul untuk membuat audiences merasa terpuaskan. So film Warcraft the Beginning merupakan film fantasi yang melelahkan dengan tidak mengenalkan karakter dari awal sehingga dituntut untuk konsentrasi ekstra bagi audiences yang menyaksikannya dengan tampilan peperangan yang biasa saja miskin akan pesona namun menghadirkan visual yang baik .