April and the Extraordinary World (2016) Review

April and the Extraordinary World  (2016)

Release

19 February 2016

Negara

Canada, France, Belgium

Bahasa

French

Director

Christian Desmares, Franck Ekinci

Producer

Franck Ekinci, Michel Dutheil, Marc Jousset

Casts

Philippe Katerine, Marion Cotillard, Jean Rochefort, Bouli Lanners, Marc-André Grondin, Olivier Gourmet

Music

Valentin Hadjadj

  

Trailer

Synopsis

Pada abad 20, Perancis mengalami kemandekan sebab tidak adanya inovasi dalam bidang teknologi setelah menghilangnya sebagian ilmuwan. Avril (Marion Cotillard) merupakan satu-satunya yang masih hidup di keluarganya. Keluarga Avril adalah para ilmuwan, kedua orang tuanya tewas ketika berusaha untuk melindungi sebuah serum, selain itu kakeknya hilang tanpa kabar. Avril berusaha untuk mereproduksi serum tersebut dengan dibantu oleh Detektif Pizoni (Bouli Lanners) dan Julius (Marc-Andre Grondin) serta Darwin (Philippe Katerine) kucingnya.  Avril tidak sendirian, rupanya adak pihak lain yang berusaha untuk merebut serum tersebut agar dapat melakukan rencana jahat.

Review

Film ini memiliki sinopsis yang sederhana namun menghadirkan sebuah petualangan tidak biasa, mengambil dasar dari sebuah novel Jacques Tardi dengan membentuknya menjadi sebuah film petualangan yang konsisten tampil menghibur dari awal hingga akhir. Film ini memberikan perjalanan yang penuh sesak kepada audiences dengan hampir setiap bagiannya memiliki thrill yang memukau. Selain itu meskipun film ini memiliki cerita yang terasa sesak dia mempunyai detail yang baik dengan alur cerita mudah dipahami bahkan bagi penonton muda.

Petualangan April memberikan cengkraman yang memikat audiences dengan berbagai banyak hal berbahaya yang harus dihadapi oleh April dalam petualangannya yang seakan membawa audiences larut di dalamnya. Selain itu arah film ini juga tidak mudah ditebak sehingga merangsang pikiran audiences. Sangat sulit untuk tidak terjebak dalam petualangan April. Dari awal usaha untuk menghindarkan manusia dalam kehancuran film ini perlahan menjadikan mengkombinasikan cerita penuh sesak, berusaha tampil dengan imajinatif, serta cerita yang bergerak cepat berhasil dikendalikan dengan baik.

Hal ini tidak terlepas dari Christian Desmares & Franck Ekinci yang tidak hanya mengandalkan cerita di satu titik saja, mereka menampilkan film ini dengan kebebasan yang luas sehingga tidak ada batasan untuk menyuntikkan ambisi mereka. Desmares & Ekinci cermat dalam memainkan momentum, mereka tahu kapan waktu menempelkan lelucon dalam cerita serta kapan harus sedikit mendorong emosi di dalamnya. Film  ini juga mempunyai visual yang sangat menyenangkan dengan permainan palet dengan warna yang natural serta tidak pernah terasa berlebihan.