The BFG (2016)
Released:
01 Juli 2016
Negara:
Amerika Serikat
Bahasa:
Inggris
Director:
Steven Spielberg
Producer:
Sam Mercer , Frank Marshall, Steven
Spielberg
Pemeran:
Mark Rylance, Rebecca Hall, Ruby
Barnhill, dan Penelope Wilton
Music:
Cinematography:
Janusz Kaminski
Distributor:
Walt Disney Studios, Motion Pictures
Trailer 1
Trailer 2
Synopsis
Sophie (Ruby Barnhill) adalah anak
yatim piatu yang mempunyai masalah insomnia yang gemar menghabiskan malam
dengan membaca buku serta berjalan di lorong sebuah panti asuhan. Suatu hari dia melihat sosok raksasa bernama
The BFG (Mark Rylance) yangg membawa Sophie menuju Giant Country sebuah alam yang belum ada di dalam peta manusia.
Awalnya Sophie merasa panik namun dia perlahan belajar bahwa pria raksasa
tersebut adalah big friendly giant
yang sanggup mengendalikan mimpi untuk dapat memberi suka cita bagi anak-anak
di saat mereka sedang tertidur lelap. Namun persahabatan mereka mulai terusik
oleh The Fleshlumpeater (Jemaine Clement) makhluk raksasa yang tengah mencari
mangsa.
Review
Steven Spielberg berhasil menjaga
materi yang ada pada film ini untuk tidak pernah terasa tumbuh untuk mengganggu
penonton kalangan muda, dia justru memanfaatkan dengan mempertebal pesona
petualangan Sophie bersama dengan The BFG. Layaknya dogneng pengantar tidur
tanpa membentuk suatu setup yang kompleks, audiences dibawa melompat ke situasi
dimana Sophie terjebak dalam kehidupan raksasa meskipun nampak tidak mempunyai
banyak rencana bagian awal dari The BFG terasa segar. Hal terbaik dari bagian
ini yaitu semangat cerita serta pesona karakter. Setelah membuat audiences
tertarik dengan konflik utama dari The BFG juga berhasil mengikat dengan atensi
audiences dengan tampilan visual yan memikat. Presentasi visual yang tidak hanya
manis juga mengunci atensi yang juga berperan penting terhadap keberlangsungan
proses cerita. CGI yang dia miliki sangat efektif dalam menyokong upaya
karakter untuk bertindak dalam layar.
Sebenarnya film ini memiliki potensi
tinggi untuk dapat tampil lebih cepat dalam menggambarkan isu persahabatan
namun Steven Spielberg memilih jalur yang berbeda. The BFG menampilkan keunikan
lengkap dengan far jokes serta dark humor yang tidak terlalu berat akan
tetapi progress yang lamban perlahan membuat pesona serta kekuatan dari konflik
terasa sedikit berkurang. Sederhananya ibarat sebuah lingkaran karakter Sophie
dan The BFG yang tahu dimana letak pintu keluar namun mereka seakan belum puas
untuk bermain yang kemudian menolak dan memilih untuk kembali lagi berputar.
Spielberg berupaya menghadirkan sebuah sajian emosi yang kuat namun dia
menggunakan cerita tanpa konteks yang konsisten dengan baik untuk dapat membawa
emosi berkembang dengan semakin kuat. Namun untungnya The BFG memiliki karakter
yang menampilkan pertunjukan yang menarik di saat daya tarik cerita sempat
goyah.
0 komentar:
Posting Komentar