Fight In The Wind (2004) Sinopsis, Trailer and Review

Fighter In The Wind (2004)

Rilis:

12 Agustus 2004

 Bahasa:

Korea, Jepang, Inggris

Negara:

Korea Selatan

 Director:

Yang Yoon-ho

Producer:

Jeon Ho-jin

 Casts:

Yang Dong-geun, Park Seong-min, Choi Ji-wong, Jeong Doo-ho, Ha Sang-won  Sinematografi:

Shin Ok-hyeon

 Music:

Choi Man-shik

Distributor:

RKO Radio Pictures Inc.

Trailer

Sinopsis

Pemuda Korea yang mempunyai keinginan untuk menjadi seorang pilot pesawat tempur bernama Choi Bae-dal (Dong-kun) dia pergi menyebrang ke negeri Jepang untuk bergabung dengan angkatan udara Jepang. Choi Bae-dal yang tidak ingin berpartisipasi dalam kamikaze dikeluarkan dari unit kesatuan setelah sebelumnya mendapat perlakuan dihajar dan dipermalukan oleh Kato Harada.

Untuk bertahan di hidup negeri sakura Jepang, Choi Bae-dal tinggal bersama dengan temannya bernama Chun Bae (Tae-woo) yang berprofesi sebagai penjual mesin judi pachinko. Sayangnya usaha mereka mendapat halangan setelah kelompok yakuza lokal. Guna membalas budi sahabatnya, Choi Bae-dal mulai berlatih karate dengan maksud menolong orang-orang yang mengalami kejahatan.

Dalam aksinya dia menolong seorang wanita bernama Youko (Hirayama) yang hampir dijadikan obyek seksual tentara Amerika, dan cinta pun bersemi antara keduanya. Namun suatu kejadian tragis membawa perubahan yang drastis dan membawa Choi Bae-dal melakukan jalan ekstrim dengan mengasingkan diri ke pegunungan terpencil untuk melakukan latihan keras untuk menjadi petarung sejati.

Review

Tidak hanya sineas negeri matahari terbit saja yang menyukai mengangkat kisah dari adaptasi dari komik, rupanya sineas negeri ginseng juga melakukan hal yang serupa. Hal inilah yang dapat ditemui dalam film karya Yang Yoon-ho dengan judul Fighter In The Wind. Bersumber pada Manhwa yang di inspirasi dari buku yang berjudul Karate Baka Ichidai. Film di dalamnya diperankan oleh bintang papan atas Korea dan Jepang.

Meski mengetengahkan kisah seorang master bela diri, bukan berarti film ini adegannya sarat dengan gebuk-gebukan justru sebaliknya kental dengan drama. Adegan laga yang dihadirkan berdurasi pendek dengan divisualisasikan lebih brutal daripada apa yang biasa disajikan film-film Hong Kong.

Bagi yang ingin menyaksikan film ini buanglah ekspetasi untuk melihat adegan laga spektakuler dan persiapkan diri anda untuk menyaksikan kisah drama biografi yang dikemas dengan pengeksekusian adegan diatas rata-rata dengan chemistry para pemain yang terasa natural dan bahkan jalinan kisah yang menyentuh.